MAKALAH PEMBELAJARAN


BAB I
PENDAHULUAN

1.1.            Latar Belakang
Di era yang penuh persaingan seperti saat ini, pendidikan telah menduduki posisi yang sangat penting, begitu juga dengan pihak-pihak terkait yang terlibat dalam pendidikan haruslah mampu menunjang pendidikan dengan kemampuan dan kompetensi yang dimiliki. Salah satu pihak yang memiliki peran yang sangat penting dalam dunia pendidikan adalah guru. Guru yang diharapkan nantinya adalah guru yang tidak hanya mengajar melainkan juga guru yang mampu untuk mendidik siswanya karena pendidikan merupakan upaya peningkatan kualitas sumber daya manusia. Dampak perkembangan ilmu dan kemajuan teknologi yang semakin pesat menuntut adanya Sumber Daya Manusia (SDM) yang berkualitas. Untuk mewujudkan hal tersebut, sangatlah dibutuhkan adanya pendidikan yang mendukung dan memadai serta media yang dapat mendukung proses pembelajaran.
            Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dapat memberi dampak pada sumber dan media pembelajaran seperti radio, foto, video, film dan computer. Sebelumnya hanya dikenal atau dijumpai media sederhana seperti model, gambar, biasa bagan dan grafik yang digunakan dalam pembelajaran. Oleh karena itu,media sangat diperlukan dalam kaitannya dengan proses pembelajaran. Maka dari itu, sebagai calon guru atau guru harus mampu menerapkan dan mengaplikasikan media yang telah disediakan kepada peserta didik sesuai dengan materi yang akan diajarkan.Untuk mendukung proses penyampaian komunikasi tersebut agar cepat diserap dan ditangkap maknanya oleh siswa dibutuhkan alat-alat bantuan lainnnya yang dapat memudahkan siswa dalam proses pembelajaran. Alat-alat inilah disebut media pembelaran. Media pembelajaran sangatlah banyak bentuknya dan jenisnya namun tidak semua media dapat digunakan untuk mengkomunikasikan suatu ilmu kepada siswa. Hal ini tergantung dari karakteristik materi yang akan diajarkan.Matematika, IPA dan IPS di SD merupakan mata pelajaran yang paling sering menggunakan media pembelajaran dalam proses belajar mengajar
Pada pembelajran IPS SD, media sangatlah penting, terutama peta, atlas dan globe. Media tersebut sangatlah penting di dalam mengajarkan materi-materi pada pelajaran geografi. Dari ketiga media diatas globe merupakan media yang cukup kompleks dimana melalui globe ini siswa dapat mengetahui bentuk bumi seperti aslinya. Dalam penerapan di SD, globe kurang dimanfaatkan secara baik. Hal ini dikarenakan kurangnya pemahaman guru tentang kegunaan yang didapat dari penggunaan media globe, sehingga seringkali globe hanya dipajang di ruang guru atau di perpustakaan saja. Oleh karena itu pada makalah ini akan dijelaskan secara mendalam tentang kegunaan dari media globe tersebut dalam pembelajaran di SD.

1.2.            Rumusan Masalah
1.    Bagaimanakah sejarah dan pengertian Globe dalam media pembelajaran di SD ?
2.    Apakah mamfaat dan kelebihan dari media Globe dalam pembelajaran di SD ?
3.    Bagaimanakah cara pembuatan dan penggunaan Globe dalam media pembelajaran di SD ?
4.    Bagaimanakah letak geografis dari Globe ?
5.    Apa sajakah kelebihan dan kekurangan  penggunaan media Globe?
1.3.            Tujuan Penulisan
1.    Untuk mengetahui sejarah Globe dalam pembelajaran di SD.
2.    Untuk mengetahui cara pembuatan dan penggunaan globe sebagai media pembelajaran di SD.
3.    Untuk mengetahui mamfaat dari media Globe dalam pembelajaran di SD.
4.    Untuk mengetahui letak geografis Globe secara benar.
5.    Untuk mengetahui masalah yang dihadapi dalam penggunaan media globe dan cara mengatasi permasalahannya agar tercipta suasana pembelajaran yang baik.


1.4.            Manfaat Penulisan
1.    Bagi Universitas
Dengan adanya makalah ini dapat dijadikan bahan bacaan atau reverensi di dalam mempelajari tentang media pembelajaran di SD. Disamping itu juga dapat menambah kumpulan makalah yang disediakan di perpustakaan, sebagai acuan peningkatan penggunaan media pembelajaran.
2.    Bagi Mahasiswa
Makalah ini dapat meningkatkan cara penggunaan media pembelajaran yang benar dan dapat berguna dalam proses pembelajaran di sekolah. Dan khususnya bisa dijadikan reverensi di dalam membuat tugas dalam mata kuliah media pembelajaran khususnya media globe.
3.    Bagi Penulis
Dengan pembuatan makalah ini penulis memperoleh ilmu dan wawasan dari berbagai sumber mengenai media pembelajaran globe.
















BAB II
PEMBAHASAN

2.1  Sejarah dan Pengertian Globe
Globe pertama dibuat oleh Martin Behaim di Nuremberg, Jerman pada tahun 1492, merupakan perkiraan bentuk bumi yang paling mendekati keadaan sebenarnya dengan skala diperkecil. Globe tersebut dibuat dengan konsep Ptolemy sehingga benua Amerika belum tergambar. Adapun globe yang paling terkenal pada masa-masa itu ialah globe buatan Johannes Schoner, juga dari Nuremberg. Dua dari globenya yang bertahun 1515 dan 1520 menggambarkan selat Amerika Selatan, meskipun Magellan belum melakukan pelayaran dan pemetaan ke daerah itu.
Globe merupakan model tiruan Bumi dalam bentuk mini dibuat kembali pada tahun 1129-1140 M oleh ilmuan Muslim, Abu Abdullah Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Abdullah Ibnu Idris Al-Qurtubi Al Hasani. Beliau lebih dikenal dengan nama Al Idris yang lahir di Ceuta, Spanyol tahun 1099 M. Al Idris memperoleh pendidikan di Cordova. Globe yang dibuat Al Idris terbuat dari perak berbentuk bola dengan berat mencapai 400 kg. Globe tersebut dibuat dalam rangka memenuhi permintaan Raja Roger II dari Sicilia yang tertarik dengan kepandaian dan keilmuan Al Idris. Pada globe tersebut telah tergambar tujuh benua dilengkapi dengan jalur perdagangan danau dan sungai, kota-kota besar, dataran dan pegunungan. Selain itu, juga terdapat informasi tambahan seperti jarak, panjang dan tinggi secara benar.
Globe adalah bola dunia berukuran kecil dalam bentuk tiga dimensi dengan kemiringan 66 1/2 derajat pada garis ekliptika (bidang edar bumi)dan dengan kemiringan 23 1/2 dari matahari. Globe juga bisa disebut sebagai model tiruan bumi yang memberikan gambaran bentuk bumi sehingga mendekati bentuk sebenarnya. Kata “globe” berasal dari kata “globus” (bahasa Latin) yang berarti bola yang bulat. Sama halnya dengan peta, pada globe juga dicantumkan jari-jari garis lintang maupun garis bujur. Ekuator membagi bola bumi menjadi dua bagian utara dan selatan yang sama besar. Pemasangan globe seperti ini menunjukkan pula posisi (kedudukan) bumi yang sebenarnya.
Globe bisa disebut skala model tiga-dimensi bumi (terrestrial globe) atau benda angkasa lain bulat seperti planet, bintang, atau bulan. Ini juga merujuk kepada representasi bola dari lingkup surgawi, jelas menunjukkan posisi bintang-bintang dan gugusan bintang di langit (langit dunia). Globe adalah skala model tiga-dimensi bumi (terrestrial globe) atau benda angkasa lain bulat seperti planet, bintang, atau bulan. Ini juga merujuk kepada representasi bola dari lingkup surgawi, jelas menunjukkan posisi bintang-bintang dan gugusan bintang di langit (langit dunia). Kata “dunia” berasal dari Globus kata Latin, yang berarti massa bulat atau bola.
Globe ialah tiruan bola bumi dalam bentuk yang kecil. Globe berbentuk bola yang menggambarkan bola bumi dengan meletakkan peta bumi di atas permukaannya . Pada dasarnya globe dibuat sebagai model yang cocok dengan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe merupakan bentuk bumi dengan skala yang sangat kecil. Kedudukan globe tidak tegak lurus tetapi miring 66½º terhadap bidang datar. Hal ini sesuai dengan kedudukan bumi yang miring 66½º terhadap lintasan orbitnya.

2.2  Manfaat dari Media Globe dalam Pembelajaran di SD
A.    Manfaat dan kelebihan globe :
Ø  Memperlihatkan bentuk bumi yg mendekati kebenarannya
Ø  Menunjukan suatu lokasi walaupun tidak sedetail peta
Ø  Untuk mengetahui letak astronomis
Ø  Untuk mengetahui gerak rotasi bumi
Ø  Untuk memperagakan gerhana bulan dan matahari
Ø  Untuk menjelaskan perbedaaan waktu
Ø  Untuk mengetahui luas wilayah
Ø  Simpel bisa dibawa kemana-mana
Ø  Membandingkan luas daratan dengan luas lautan di permukaan bumi

  1. Globe merupakan miniatur bumi dengan ukuran yang lebih kecil. Dengan globe inilah dapat memberikan gambaran dari konsep bumi bola. Menurut Nurdin (2008), dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi digambarkan secara benar. Kebenaran globe inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk:
1.      Menentukan/merencanakan perjalanan jauh melalui udara dan laut .
2.      Propaganda yang berkaitan dengan gempa bumi, arus samudera, dapat diikuti secara baik pada globe.
3.      Dengan globe kita dapat melihat hubungan lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah kutub sehingga kita dapat melihat pemandangan yang tidak biasa, dan hubungan yang tidak biasa pula.
4.      Dengan globe pula konsep yang mendasar mengenai perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik.
5.      Pada jenjang pendidikan tinggi globe juga sangat penting dalam kaitannya dengan matematika, geomatik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi, seismologi, geoteknik.
C.       Sama halnya dengan peta, globe juga menggambarkan permukaan bumi, namun dalam penggunaannya terdapat perbedaan dengan peta datar. Globe dapat memberikan informasi sebagai berikut :
1.      Menunjukkan bentuk bumi. Globe berbentuk bola, sehingga hampir mendekati bentuk bumi yang sebenarnya. Pada kenyataannya, bentuk bumi itu sendiri tidaklah bola, melainkan pada kedua kutubnya terjadi pemampatan.
2.      Menunjukan sistem garis lintang dan bujur. Pada globe, garis lintang kelihatan merupakan lingkaran-lingkaran yang sejajar dengan khatulistiwa. Makin jauh dari khatulistiwa, lingkaran-lingkaran tersebut semakin kecil dan pada kutub utara atau kutub selatan hanya merupakan sebuah titik saja. Demikian juga, garis bujur merupakan semua lingkaran yang melalui kutub utara dan kutub selatan yang besarnya sama.
3.      Memperlihatkan gambaran permukaan bumi secara utuh. Gambaran permukaan bumi secara utuh hanya dapat dilihat melalui globe. Pada peta datar permukaan bumi tidak dapat kita amati secara keseluruhan.
4.      Memperagakan gerak rotasi bumi. Gerak rotasi bumi (perputaran bumi pada sumbunya) dapat diperagakan melalui globe dengan memutar globe sesuai dengan arah perputaran bumi yang sebenarnya, yaitu dari arah barat ketimur (berlawanan dengan perputaran jarum jam).
5.      Memperagakan terjadinya siang dan malam. Dengan memutar globe sesuai dengan arah rotasi bumi, permukaan bumi secara bergantian akan menghadap ke matahari. Bagian permukaan bumi yang menghadap ke matahari mengalami siang dan bagian yang membelakangi matahari mengalami malam.

2.3  Cara Pembuatan dan Penggunaan Globe dalam media pembelajaran di SD
Globe dapat dibuat menggunakan benda-benda sederhana yang ada di sekitar kita. Pada pembahasan kali ini akan dijelaskan cara membuat globe sederhana menggunakan benda-benda bekas.
1.      Alat dan Bahan
a.          Bola bekas 1 Buah
b.         Cat warna Biru, Putih, Hijau, kuning dan coklat dan merah.
c.          Kuas Cat
d.         Kayu untuk sumbu poros globe
e.          Lem
f.          Koran bekas
2.      Proses Pembuatan
a.         Pertama bola bekas dilubangi kedua sisinya untuk memasukkan kayu sebagai poros putar. Setelah itu bola dicat dengan warna biru.
b.        Kemudian sambil menunggu cat kering, basahi koran bekas kemudian remas-remas hingga hancur, kemudian dikeringkan.
c.         Kemudian koran yang sudah hancur dan dikeringkan tadi ditempel di bola membentuk daratan menggunakan lem, lalu diamkan hingga merekat.
d.        Setelah kering lalu catlah koran yang telah ditempel tadi dengan warna hijau, kuning dan coklat sesuai dengan permukaan daratannya.
e.         Setelah melakukan pengecetan tadi, kemudian lanjutkan pengecetan warna merah untuk membuat ibukota, dan warna hitam untuk membuat batas antara negaraa 1 dengan lainnya.
f.         Lalu buatlah keterangan nama kota yang dibuat dan nama negara.
g.        Setelah bola bumi selesai dibuat, maka masukkan kayu poros tersebut.
h.        Globe sederhana siap digunakan.


   Globe



a.       Garis Lintang
b.      Garis Bujur
c.       Daratan
d.      Lautan
e.       Kutub


1.      Ukuran Globe
Ditinjau dari segi ukurannya globe dapat dibedakan menjadi beberapa macam. Ukuran globe ditentukan menurut panjang garis tengahnya. Ukuran yang paling umum adalah 8, 12, 18,, 20 dan 24 inci (satu inci = 25,4 mm). Globe 8 inci cocok untuk dipakai perseorangan. Globe 12 dan 16 inci yang biasa dipakai untuk kelompok atau kelas. Tentu saja makin besar makin baik karena jelas, tapi harganya juga makin mahal  (anonim, Media Pembelajaran Tiga Dimensi, 2009)
2.      Isi Globe
Ditinjau dari segi isinya, globe ada bermacam-macam tergantung dari keperluannya. Tetapi yang biasanya dipakai ada tiga jenis, yaitu:
a.       Globe politik
Dibuat terutama untuk menunjukkan lokasi dan ikatan negara-negara, kota-kota penting, route perdagangan dan ciri-ciri lain yang diciptakan oleh manusia.
b.      Globe fisikal politik
Dibuat untuk menunjukkan ciri-ciri politik seperti globe politik, tetapi juga meng-utamakan tinggi rendahnya daratan dan dalamnya laut dengan kode warna tertentu.
c.       Globe buta
Dibuat hanya berupa garis-garis skala untuk menunjukkan tempat. Guru dan murid dapat melukiskan sendiri dengan kapur sesuai dengan bahan yang sedang dibicarakan. Globe ini dapat dibuat sendiri oleh guru bersama murid dengan bahan yang sederhana, dari kayu dan dicat hitam.

4.      Globe sangat baik untuk menggambarkan kenampakan bumi. Bentuk fisik yang bulat dapat menggambarkan bumi mirip seperti aslinya. Dicantumkannya garis lintang dan bujur  membantu pembaca untuk membayangkannya. Oleh karena itu globe memiliki kedudukan yang tidak kalah penting dibanding dengan peta dan atlas.
Sebagai model bumi, globe dibuat mirip dengan keadaan bumi sesungguhnya. Kedudukan atau posisi kecondongan globe yang sebesar 661/2° sama dengan kecondongan bumi terhadap bidang ekliptika. Ekliptika adalah garis lingkar peredaran semu matahari mengelilingi bumi yang ditempuh selama satu tahun (sebenarnya bumi yang beredar mengelilingi matahari). Antara bidang ekliptika dan bidang ekuator langit membentuk sudut 231/2°.
Globe mempunyai banyak manfaat, karena dapat digunakan sebagai alat ukur untuk:
1.                  Menggambarkan dan memproyeksikan daerah-daerah di bumi yang mengalami gerhana dan proses terjadinya gerhana bulan dan gerhana matahari.
2.                  Mengetahui perbedaan waktu berbagai tempat di bumi dengan pertolongan garis bujur.
3.                  Mengetahui perbedaan iklim matahari dengan pertilingan garis lintang.
4.                  Menggambarkan letak garis lintang, garis bujur, garis ekuator, letak kutub utara dan kutub selatan, letaj bujur 180°, dan letak benua-benua pada globe.
5.                  Sebenarnya Garis-garis ini tidak terdapat pada bumi kita, tetapi garis-garis ini diperlukan karena sangat membantu dalam mempelajari letak kenampakan geografis bumi.
2.4         Letak geografis dari Globe serta Garis Lintang dan Garis Bujur globe
Sebuah globe yang ditempatkan pada tempatnya seperti pada gambar tersebut dapat diputar-putar. Hal itu melambangkan bahwa bumi berputar pada porosnya (rotasi). Gerakan rotasi bumi dan Kutub Utara-Selatan merupakan grid geografi. Grid geografi ini terdiri atas sejumlah garis utara-selatan dan timur-barat. Grid yang menghubungkan kutub-kutub bumi disebut meridian atau bujur. Garis bujur besarnya antara 0° – 360°. Bujur 0° dimulai di Greenwich, sebuah kota di timur Kota London, Inggris. Garis bujur yang berada di sebelah barat Greenwich disebut garis bujur barat (BB), besarnya 0°–180°. Garis yang berada di sebelah timur Greenwich disebut garis bujur timur (BT), besarnya 0° – 180°. Garis bujur digunakan untuk menentukan waktu dan tanggal. Garis bujur 0° ditetapkan sebagai titik awal perhitungan waktu internasional yang dikenal sebagai waktu Greenwich Mean Time (GMT). Pertemuan antara garis 180° BB dan 180° BT ditetapkan sebagai garis batas tanggal internasional. Grid yang menghubungkan arah timur-barat sejajar Equator disebut pararel atau lintang. Garis lintang yang berada di utara Equator disebut garis lintang utara (LU). Garis lintang yang berada di sebelah selatan Equator disebut garis lintang selatan (LS). Garis lintang besarnya antara 0° – 90°.
1.      Dari garis lintang dan garis bujur dapat kamu tentukan letak suatu daerah berdasarkan koordinat garis lintang dan garis bujur.
Contoh: Indonesia berada pada 6° LU–11° LS dan 95° BT–141° BT.
2.      Garis bujur membantu membandingkan perbedaan daerah waktu di Bumi.
Garis bujur berguna untuk menentukan waktu di permukaan Bumi. Setiap 15° garis bujur mempunyai selisih waktu 1 jam atau 60 menit. Untuk menentukan waktu berpedoman pada waktu Greenwich, GMT atau Greenwich Mean Time.
Globe merupakan miniatur bumi sehingga dengan globe dapat ditunjukkan bentuk bumi yang sebenarnya. Globe memiliki banyak manfaat dan dapat digunakan sebagai alat untuk memperagakan kejadian-kejadian di Bumi seperti:
1.      Rotasi Bumi
2.      Revolusi Bumi
3.      Gerhana bulan dan Gerhana Matahari
Berdasarkan penelitian para ahli ternyata bumi tidaklah bulat sempurna, tetapi pepat pada kedua kutubnya, akibat rotasi bumi.
Menurut Havyford, (1909):
Ø  Jari-jari bumi di ekuator = 6378 km.
Ø  Jari-jari bumi di kutub = 6357 km.
Ø  Keliling ekuator (lintang 0°) = 24.900 mil.
Ø  Keliling meredian = 24.860 mil
Ø  Kedudukan globe adalah condong atau miring terhadap bidang datar. Kemiringan bumi tersebut meniru keadaan aslinya yaitu miring terhadap bidang lintasannya ketika beredar mengelilingi matahari.
Kemiringan tersebut diukur dari kemiringan sumbu bumi yang membentuk sudut sebesar 66½° terhadap bidang datar (bidang horisontal)

Garis Lintang dan Garis Bujur Garis lintang dan bujur adalah jaringan garis yang saling berpotongan tegak lurus yang tergambar pada globe atau peta. Kedua garis ini berguna untuk menentukan letak suatu tempat di permukaan bumi. Garis bujur berupa garis lurus yang menghubungkan kutub utara dan kutub selatan bumi. Semua garis bujur sama panjang. Garis bujur disebut juga garis meridian. Karena bumi berbentuk bulat, maka garis bujur ada 360º. Garis bujur utama, yang disebut Bujur 0° dibuat melalui Kota Greenwich, sebuah kota kecil di pinggiran Kota London, Inggris.
Garis bujur yang terletak di sebelah timur Greenwich disebut Bujur Timur (BT) dan garis bujur yang terletak di sebelah barat Greenwich disebut Bujur Barat (BB). Garis bujur timur dimulai dari Bujur 0° BT hingga 180°BT. Garis bujur barat juga dimulai dari Bujur 0° BB hingga 180°BB. Garis bujur 180° BT bertemu (berimpit) dengan garis bujur 180°BB di Samudera Pasifi k. Garis bujur tersebut merupakan garis batas tanggal internasional. Garis lintang berupa garis lurus dengan arah timur barat, membagi bumi menjadi bagian utara dan selatan. Garis ini tergambar di permukaan globe membentuk lingkaran penuh. Garis lintang yang membagi bola bumi menjadi dua bagian sama besar antara belahan bumi utara dan belahan bumi selatan adalah garis lintang 0°. Garis lintang 0° disebut juga garis katulistiwa atau garis lini atau garis ekuator. Di bumi terdapat beberapa garis lintang istimewa yaitu garis lintang 0°, 23½°, 66½°, garis lintang 90°.
Garis lintang 0° disebut garis ekuator. Garis lintang 23½° disebut garis balik, sedang garis lintang 66½° disebut garis lingkaran kutub. Garis lintang 90° adalah titik kutub. Mengapa garis lintang 23½° LU maupun 23½° LS merupakan Gambar. 6.12 Globe seperti kedudukan bumi sebenarnya (miring 66 ½°) Ilmu Pengetahuan Sosial Kelas VII 104 garis lintang istimewa? Karena kedua garis itu merupakan batas peredaran semu matahari. Dilihat dari bumi seolah-olah matahari beredar dari ekuator menuju ke utara hingga garis lintang 23½° utara. Sampai di garis lintang ini matahari tidak terus ke utara tapi balik lagi ke selatan menuju khatulistiwa (0º), terus ke selatan sampai garis lintang 23½° selatan. Setelah sampai di garis lintang 23½° selatan matahari tidak terus ke selatan, tetapi balik lagi ke utara menuju khatulistiwa (0º) dan terus ke lintang 23½° utara lagi. Itulah sebabnya garis lintang 23½° disebut garis balik. Bila kalian tinggal di kutub utara atau kutub selatan, kalian akan mengetahui bahwa dalam satu tahun (365 hari) hanya terdiri atas sekali siang dan sekali malam hari. Siang hari di kutub sama dengan 6 bulan di Indonesia dan malam hari di kutub sama dengan 6 bulan di In do ne sia. Matahari tidak pernah berada di atas kepala, tetapi setinggi-tingginya hanya sepenggalah (23½°). Itulah sebabnya di kutub suhu udara begitu dingin. Pada musim dingin, orang yang menangis air matanya akan segera membeku, berubah menjadi es. Dengan demikian berbahagialah menjadi bangsa In do ne sia yang selalu mengalami siang dan malam setiap hari.
*      Informasi Geografis Dari Globe
a.         Mengetahui letak astronomis suatu tempat Dengan adanya garis lintang dan garis bujur yang terdapat pada globe dapat digunakan untuk menentukan letak astronomis suatu tempat.
Contoh:
Kota A terletak di 6° LU dan 115° BT
Kota B terletak di 4° LU dan 134° BT.
Kota C terletak di 0° dan 90° BT.
Kota D terletak di 0° dan 150° BT.
Kota E terletak di 10° LS dan 110° BT
Kota F terletak di 15° LS dan 122° BT.
Kota G terletak di 20° LS dan 100° BT.
Kota H terletak di 25° LS dan 136° BT.
b.        Penentuan atau perhitungan Waktu Garis bujur standard (Bujur 0°) yang melalui Greenwich merupakan garis bujur yang digunakan sebagai ukuran (patokan) perhitungan waktu di seluruh dunia, yang dikenal dengan GMT (Greenwich Meredian Time). Setiap selisih satu derajat meredian perbedaan waktunya adalah 4 menit. Dari mana angka tersebut diperoleh? Bumi berotasi pada porosnya sekali putaran (360º) membutuhkan waktu 24 jam. Maka setiap perputaran 1° dibutuhkan waktu: Indonesia terletak antara 95º BT - 141º BT.dan dibagi menjadi 3 (tiga) daerah waktu, yaitu: (1) Waktu Indonesia Barat (WIB) Garis bujur yang dijadikan patokan untuk penentu waktu Indonesia bagian barat adalah bujur 105º BT. Dengan demikian selisih waktu dengan GMT adalah: 105 x 4 menit = 420 menit atau 7 jam. Contoh: Bila di Greenwich (0°) pukul 7.00 pagi maka di Jakarta yang berada di wilayah waktu WIB pukul 14.00. (2) Waktu Indonesia Tengah (WITA) Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk Indonesia bagian tengah adalah garis bujur 120º BT. Dengan demikian selisih waktu antara WIB dengan WITA adalah : (120 – 105) x 4 menit = 60 menit atau 1 (satu) jam. Contoh: bila Jakarta yang terletak di wilayah waktu WIB pukul 10.00 maka di Makasar, yang terletak di wilayah WITA adalah pukul 11.00. (3) Waktu Indonesia Timur (WIT) Garis bujur yang dijadikan penentu waktu untuk Indonesia bagian timur adalah garis bujur 135º BT. Oleh karena itu selisih waktu antara WIB dengan WIT adalah: (135 – 105) x 4 menit = 120 menit atau 2 (dua) jam. Contoh : Bila di Jakarta pukul 10.00, maka di Jayapura yang terletak di wilayah waktu WIT adalah pukul 12.00. c) Musim Dengan adanya garis lintang kita dapat mengetahui tempat tempat di muka bumi yang berada di daerah tropis, daerah iklim sedang dan daerah dingin. Di daerah tropis suhu udaranya selalu panas, dan tidak memiliki empat musin. Musim yang ada umumnya berupa musim penghujan dan musim kemarau. Di daerah lintang sedang (tengah) memiliki empat musim, yaitu musim panas, musim gugur, musim dingin, dan musim semi. Tempat-tempatr yang memiliki empat musim tersebut contohnya adalah Eropa, Amerika Utara, Australia, Amerika Selatan dan Afrika Selatan. Setiap musim lamanya 3 bulan. Pada musim dingin lamanya siang hari lebih pendek dari pada siang hari. Sebaliknya pada musim panas lamanya siang hari lebih panjang dari pada malam hari.




2.5         Kelebihan dan kekurangan media Globe dalam pembelajaran di SD Kelebihan globe dipakai sebagai media pendidikan:
1.             Memungkinkan siswa mengerti posisi dan kesatuan politik, daerah, kepulauan
dan lain-lain.
2.             Merangsang minat siswa terhadap penduduk dan pengaruh-pengaruh geografis.
3.             Memungkinkan  siswa  memperoleh  gambaran  tentang  imigrasi penduduk,  tumbu-tumbuhan  dan  kehidupan  hewan,  serta  bentukbumi  yang sebenarnya. 

Keunggulan Globe :
Ø  Memberi pengetahuan pada peserta didik tentang posisi dari kesatuan politik, keadaan alam, daerah kepulauan, dll.
Ø  Merangsang minat belajar peserta didik terhadap penduduk dan keadaan geografis.
Ø  Mengkonkritkan pesan-pesan yang abstrak.
Ø  Memahami kejadian-kejadian di muka bumi, bentuk bumi, distribusi penduduk, tumbuh-tumbuhan, dsb.
Ø  Memperjelas pengetahuan peserta didik tentang wilayah.

Kekurangan Globe :
Ø  Globe kurang praktis dan membingungkan untuk kepentingan pejelajahan bumi, misalnya: pelayaran, penerbangan, dan perjalanan darat. Oleh karena itu mereka sering diubah menjadi peta, dengan cara menggunting globe menjadi beberapa lembar kecil dan diletakkan secara mendatar.
Ø  Banyaknya menggunakan symbol dan garis, sehingga bisa mengakibatkan menjadi rumit untuk dipahami.
Ø  Gambar yang kurang jelas
Ø  Terlalu kecil
Ø  Tidak punya skala perbandingan yang sesungguhnya karena tanpa skala kita tidak tau berapa perbandingan yang buatan sama yg asli.
BAB III
PENUTUP

3.2         Simpulan
Globe sebuah  model tiruan bumi yang memberikan gambaran bentuk bumi sehingga mendekati bentuk sebenarnya.. Globe pertama dibuat oleh Martin Behaim di Nuremberg, Jerman pada tahun 1492 kemudian dibuat pada tahun 1129-1140 M oleh ilmuan Muslim, Abu Abdullah Muhammad Ibnu Muhammad Ibnu Abdullah Ibnu Idris Al-Qurtubi Al Hasani atau yang lebih dikenal dengan Al Habsi.
Globe yang dibuat Al Idris terbuat dari perak berbentuk bola dengan berat mencapai 400 kg. globe tersebut dibuat dalam rangka memenuhi permintaan Raja Roger II dari Sicilia yang tertarik dengan kepandaian dan keilmuan Al Idris. Pada globe tersebut telah tergambar tujuh benua dilengkapi dengan jalur perdagangan danau dan sungai, kota-kota besar, dataran dan pegunungan. Selain juga itu, juga terdapat informasi tambahan seperti jarak, panjang dan tinggi secara benar.
Dengan globe, skala dan arah di segala tempat di bumi digambarkan secara benar. Kebenaran globe inilah yang menyebabkan globe digunakan untuk menentukan atau  merencanakan perjalanan  jauh melalui udara dan  laut, melihat hubungan  lautan-lautan, benua-benua, daerah-daerah kutub, memahami konsep perbedaan waktu, iklim, dan musim, pembagian zona waktu, arus samudera dapat dipahami secara baik. Dan globe ini berguna sebagai media dalam matematika, geomatik, geografi, klimatologi, geodesi, oseanografi, seismologi dan geoteknik.
Globe juga dapat memberikan informasi mengenai gambaran permukaan bumi secara utuh, menunjukan sistem garis lintang dan bujur, memperagakan gerak rotasi bumi dan memperagakan terjadinya siang dan malam
Globe dapat dibuat menggunakan benda-benda sederhana yang ada disekitar kita, seperti bola bekas, cat, koran bekas dan kayu.



3.3         Saran
          Dengan pembuatan makalah ini diharapkan mahasiswa dapat memahami pentingnya  globe sebagai media pembelajaran di SD. Sehingga dapat menerapkannya kelak ketika menjadi guru. Karena kita disini dibentuk menjadi tenaga pendidik, khususnya guru SD. Jadi, mahasiswa hendaknya memahami tentang kegunaan dari media globe ini.
























DAFTAR PUSTAKA

Anonim. (2008). Peta dan globe. Retrieved 10 5, 2011, from Kayu Manis:http:// www.adipedia. com/2011/04/pengertian-peta-atlas-dan-globe.html.
Anonim. (2009, November 5). Media Pembelajaran Tiga Dimensi. Retrieved Oktober 9, 2011, from Webblog Sihkabuden: http://dosen.fip.um.ac.id/ sihkabuden/?p=13
 Nurdin, M., Warsito, S., & Sya'ban, N. (2008). Mari BelajarIPS Untuk SMP/MTs. Jakarta: Pusat Pebukuan Kemendiknas.
Sadiman, A. S., Rahardjo, R., Haryono, A., & Rahardjito. 2005. Media Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
Tegeh, I Made. 2008.Media Pembelajaran.Malang:Program Pasca Sarjaana UNM.




1 comment: